MAKALAH
METODE PENELITIAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
SANRISE PRAMANA
NIM : 1111192570
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2013
A.
KONSEP
DASAR PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kata yang berasal dari kata ‘teliti’, yang artinya sesuatu yang dilakukan dengan cermat dan
tidak sembrono/gegabah dan hati-hati. Dalam pengertian ini, penelitian
merupakan suatu proses pekerjaan yang dilakukan dengan cermat, hati-hati untuk
memperoleh suatu hasil yang diinginkan.
Berdasarkan beberapa pemahaman ‘penelitian’ dapat diartikan
sebagai suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk
menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. Penelitian
dapat juga diartikan sebagai transformasi yang terkendali atau terarah dari
situasi yang dikenal dari kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya,
seperti mengubah unsur dari situasi orisinil menjadi keseluruhan yang
bersatu-padu. Penelitian sebagai sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang
juga merupakan sebuah pemikiran kritis.
Agar suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian
disebut metode ilmiah, hendaknya memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta; keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam
penelitian dan yang dikumpulkan maupun yang dianalisis harus berdasarkan fakta
yang nyata.
2. Bebas dari prasangka; metode ilmiah harus bebas dari prasangka buruk.
3. Menggunakan prinsip analisa; semua masalah harus dicari sebab-sebab
serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta-fakta yang
mendukung tidak dibiarkan mentah saja, tapi dianalisa secara cermat.
4. Menggunakan Hipotesa; hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian. Hipotesa merupakan pegangan untuk menentukan jalannya pikiran
peneliti, yang nantinya akan dibuktikan melalui data lapangan.
5. Menggunakan ukuran objektif; kerja penelitian dan analisa harus
dinyatakan dalam ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh diterka-terka menurut
kehendak peneliti, tetapi hendaknya semua dilakukan secara objektif dan fikiran
yang waras.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi; semua pengukuran data hendaknya menggunakan
ukuran kuantitatif, kecuali tidak dapat dikuantifikasikan dan umumnya yang
tidak bersifat kuantitatif hendaknya dikuantitatifkan.
B.
MACAM-MACAM
PENELITIAN
Penelitian
merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan, tanpa
adanya penelitian ilmu pengetahuan tidak akan bertambah maju. Ada tiga syarat
penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian, yaitu:
1.
Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola
tertentu dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan
secara efektif dan efisien.
2.
Berencana, artinya dilaksanakan dengan adanya
unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah
pelaksanaannya.
3.
Mengikuti
konsep ilmiah, artinya
mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah
ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
C. METODE
PENELITIAN
1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
a.
Penelitian Eksploratif
Digunakan apabila peneliti ingin
menggali secara luas tentang sebab akibat atau hal-hal yang mempengaruhi
terjadinya sesuatu.
b.
Penelitian Developmental
Dilakukan percobaan dan
penyempurnaan.
c.
Penelitian Verifikatif
Bertujuan untuk mengecek kebenaran
hasil penelitian lain.
2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
a. Pendekatan
Longitudinal
Metode ini,
sample subjek yang sama dipelajari dalam waktu tertentu. Metode ini
memungkinkan adanya penyelidikan intensif terhadap individu karena peneliti
menyimpulkan data tentang subjek yang sama pada berbagai tingkatan. Kelemahan
metode ini, antara lain:
1. Menuntut
adanya komitmen dari individu atau lembaga yang bersedia menyediakan waktu,
uang dan sumber daya lainnya selama beberapa tahun.
2. Jika
dampel yang dipilih jelek, tak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.
3. Tidak
dapat menambah variabel baru.
4. Sulitnya
mempertahankan kerjasama subjek dalam waktu yang lama.
b. Pendekatan
Cross-sctional
Metode ini
meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-faktor pertumbuhan yang
lebih sedikit. Kelemahan dari metode ini adalah:
1. Perbedaan
yang ada pada sampel-sampel dapat membuat penyidikan ini sangat luas.
2. Kemungkinan
adanya variabel luar yang telah menimbulkan perbedaan diantara
populasi-populasi yang ditarik sampelnya.
3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya
adalah penelitian terhadap pendidikan, keteknikan, ruang angkasa, pertanian,
perbankan, kedokteran, keolahragaan dan sebagainya.
4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
a. Penelitian
Laboratorium
b. Penelitian
Perpustakaan
c Penelitian
Lapangan
5. Penelitian
Ditinjau dari Sifat Masalahnya
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, metode penelitian dapat
digolongkan menjadi sembilan, dapat dilihat pada tabel berikut:
METODE
PENELITIAN
|
CIRI-CIRI
|
TUJUAN
|
LANGKAH-LANGKAH
POKOK
|
Penelitian
Historis
|
Membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta
mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta
|
·
Lebih
tergantung pada data yang diobservasi orang lain.
·
Harus
tertib, ketat, sistematis dan tuntas.
·
Menggunakan
data primer dan sekunder.
·
Dilakukan
kritik eksternal dan internal untuk menentukan bobot data.
·
Mirip
penelaahan kepustakaan
·
Definisikan
masalah
·
Rumuskan
tujuan penelitian
·
Kumpulkan
data
·
Evaluasi
data
·
Tuliskan
laporan
|
|
Penelitian
Deskriptif
|
Membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
|
·
Tidak
perlu mencari hubungan, menguji hipotesis dan membuat ramalan
·
Mencari
informasi tentang gejala yang ada
·
Definisikan
dengan jelas tujuan yang akan dicapai
·
Rencanakan
cara pendekatannya
·
Kumpulkan
data
·
Laporan
|
|
Penelitian
Perkembangan
|
Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau
perubahan sebagai fungsi waktu
|
·
Memusatkan
pada studi mengenai variabel-variabeldan perkembangannya selama beberapa
bulan atau tahun
·
Definisikan
masalahnya
·
Lakukan
penelaahan kepustakaan
·
Rancangan
cara pendekatan
·
Kumpulkan
data
·
Evaluasi
data yang terkumpul
·
Susun
laporan mengenai evaluasi itu
|
|
Penelitian
Kasus dan Lapangan
|
·
Penelitian
mendalam mengenai unit sosial yang hasilnya merupakan gambaran lengkap
tentang unit tersebut
·
Meneliti
jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi yang
besar jumlahnya
|
·
Rumuskan
tujuan yang akan dicapai
·
Rancangan
cara pendekatannya
·
Kumpulkan
data
·
Organisasikan
data dan informasi menjadi unit studi yang koheren
·
Susun
laporan
|
|
Penelitian Korelasional
|
Untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu
faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain
berdasarkan pada koefisien korelasi
|
·
Dilakukan
untuk variabel yang diteliti rumit
·
Memungkinkan
pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak
·
Apa
yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya hubungan atau tidak adanya
hubungan.
·
Definisikan
masalah
·
Lakukan
penelaahan kepustakaan
·
Rancang
cara pendekatannya
·
Kumpulkan
data
·
Analisis
data
·
Tuliskan
laporannya
|
|
Penelitian Kausal-Komparatif
|
Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor
yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu
|
·
Bersifat
ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang
dipersoalkan berlangsung
·
Definisikan
masalah
Lakukan
penelaahan
|
·
Rumuskan
hipotesis
·
Rumuskan
asumsi yang mendasari hipotesis
·
Rancang
cara pendekatannya
·
Validasikan
teknik untuk mengumpulkan data dan interpretasikan dalam cara yang jelas dan
cermat
·
Kumpulkan
dan analisis data
·
Susun
laporannya
|
Penelitian Eksperimental-Sungguhan
|
Untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenalkan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu
atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau
lebih kelompokn kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan
|
·
Memusatkan
usaha pada pengontrolan varians
·
Tujuannya
untuk internal dan eksternal validity
·
Lakukan
survei kepustakaan
·
Identifikasi
dan definisi masalah
·
Rumuskan
hipotesis
·
Definisikan
pengertian dasar dan variabel utama
·
Susun
rencana eksperimen
·
Laksanakan
eksprimen
·
Atur
data kasar
·
Terapkan
test signifikasi
·
Buat
interpretasi mengenai hasil testing dan susun laporannya.
|
|
Penelitian Eksperimental Semu
|
Untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan
|
·
Secara
khas mengenai keadaan praktis
·
Mempunyai
perbedaan yang kecil dengan penelitian eksperimen sungguhan
·
Sama
dengan penelitian eksperimen sungguhan
|
|
Penelitian
Tindakan
|
Mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara
pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung
didunia kerja
|
·
untuk
situasi aktual dalam dunia kerja
·
Menyediakan
rangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan
baru
·
Fleksibel
dan adaptif
·
Definisikan
masalah
·
Lakukan
penelaahan kepustakaan
·
Rumusan
hipotesis atau strategi pendekatan
·
Aturlah
research setting
·
Tentukan
kriteria evaluasi
·
Analisis
data yang terkumpul
Tuliskan laporan
|
D. JENIS PENELITIAN
Secara
umum, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian
terapan.
1. Penelitian Dasar (Basic Research)
Penelitian dasar
atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian
atau keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan
tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar
adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang atau serta
hubungan-hubungan. Pengetahuan umum ini untuk memecahkan masalah-masalah
praktis, jadi tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah
tersebut.
2. Penelitian Terapan (Applied Research/Practical Research)
Penelitian
terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap
suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera pada keperluan
tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi
merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.
Penelitian
terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta
untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan diharapkan
hasilnya diperoleh dalam waktu dekat/secepatnya, karena bila penelitiannya
cukup lama maka diragukan hasilnya sudah kadaluarsa.
Penelitian
Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Penelitian
adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang menghasilkan dalil atau hukum.
Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah
berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dalam permasalahan penelitian
ini ada dua bentuk dalam teknik penelitian ini yaitu penelitian kuatitatif dan
penelitian kualitatif.
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu
penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti:
berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan
hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau
yang dikuantitatifkan.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian dengan meggunakan metode kualitatif merupakan penelitian yang
bersifat non ilmiah yang datanya bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan
penelitian ilmiah tetapi penelitian yang bersifat alamiah.
E. DATA PENELITIAN
Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian
dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Misalnya data
jumlah penduduk, data berat badan, data sikap konsumen, data laporan keuangan,
dan lain-lain.
Jenis-jenis data adalah sebagai berikut:
1. Data Kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi
berbenttuk kata, kalimat, atau gambar atau bagan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Tipe-tipe data kuantitatif
adalah sebagai berikut:
a. Data
Nominal
Data Nominal adalah data hasil penggolongan
atau kategorisasi yang sifatnya setara dan tidak dapat dilakukan perhitungan
aritmatika. Angka yang diberikan hanya sebagai simbol saja dan tidak menunjukan
tingkatan tertentu. Misalnya:
Laki-laki = 1 dan perempuan = 2
Dari contoh di atas, 2 tidak lebih tinggi
dan 1 tidak lebih setara.
b. Data Ordinal
Data Ordinal adalah data hasil kategorisasi
yang sifatnya tidak setara dan tidak dapat dilakukan perhitungan aritmatika.
Angka yang diberikan menunjukan peringkat dan tingkatan tertentu. Tipe data ini
tidak memperhatikan jarak data, jadi jarak data bisa berbeda-beda. Misalnya:
Nilai A = 1 Nilai B
= 2 Nilai C = 3
Pada contoh di atas, 1 lebih tinggi dari 2, dan 2 lebih
tinggi dari 3
c. Data
Interval
Data interval adalah data bukan dari hasil
kategorisasi dan dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Tipe data ini
menggunakan jarak data yang sama. Walaupun dapat dilakukan operasi hitung, data
ini tidak mempunyai nilai nol (0) absolut, maksudnya angka 0 tetap ada
nilainya. Contohnya dalam pengukuran suhu. Data ini dapat dibuat menjadi tipe
ordinal yang menggunakan peringkat seperti dalam pengukuran skala likert.
Misalnya:
Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-ragu
= 3
Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1
d. Data
Rasio
Data Rasio adalah data yang dapat dilakukan
perhitungan aritmatika dan menggunakan jarak yang sama. Data ini mempunyai
nilai nol (0) absolut, maksudnya angka nol (0) benar-benar tidak ada nilainya.
Contohnya dalam pengukuran berat badan, jika beratnya 0 kg berarti tidak ada
bobotnya. Tipe data ini misalnya data berat badan, tinggi badan, data keuangan
perusahaan, data nilai siswa, dll.
F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Dari arti kata kedua istilah
tersebut segera dapat dikemukakan pengertiannya demikian:
1. "Metode
pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data"
"Cara"
menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang
kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya. Terdaftar sebagai
metode-metode penelitian adalah: angket(questionnaire), wawancara atau
interviu (interview), pengamatan (observation), ujian
atau tes (test),dokumentasi (documentation), dan
lain sebagainya.
2. Instrurnen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.
"Instrumen
penelitian" yang diartikan sebagai "alat bantu" merupakan saran
yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket (questionnaire), daftar
cocok (checklist) atau pedoman wawancara (interview
guideatau interview schedule), lembar pengamatan atau
panduan pengamatan (observation sheet atauobservation
schedule) soal tes (yang kadang-kadang hanya disebut dengan
"ter" saja, inventors (invertory),skala (scale), dan
lain sebagainya.
Melihat
daftar jenis-jenis metode dan daftar jenis-jenis instrumen tersebut diatas,
terdapat istilah-istilah yang sama, yaitu angket dan tes. Dengan demikian ada
metode angket dan instrumen angket. Demikian juga ada metode tes dan instrumen
tes. Memang instrumen angket digunakan sebagai alat bantu dalam penggunaan
metode angket; demikian juga halnya dengan tes. Namun ada kalanya peneliti
memilih metode angket tetapi menggunakan daftar cocok sebagai instrumen.
NO
|
JENIS
METODE
|
JENIS
INSTRUMEN
|
1
|
Angket (questionnaire)
|
Angket (questionnaire)
Daftar cocok (checklist)
Skala (scala), inventori (inventory)
|
2
|
Wawancara (interview)
|
Pedoman wawancara (interview
guide)
Daftar cocok (checklist)
|
3
|
Pengamatan/Observasi (Observation)
|
Lembar Pengamatan, panduan pengamatan,
panduan observasi (observation sheet, observation schedule),
(checklist).
|
4
|
Ujian/Tes (test)
|
Soal ujian, soal tes atau
tes (test), inventori(inventory).
|
5
|
Dokumentasi
|
Daftar cocok (checklist)
Tabel
|
Menurut
pengertiannya, angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara
tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara
menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Daftar cocok, menunjuk pada namanya,
merupakan kumpulan dari pernyataan atau pertanyaan yang pengisiannya oleh
responder dilakukan dengan memberikan tanda centang atau tanda cocok (ü) pada
tempat-tempat yang sudah disediakan. Jadi "daftar cocok" sebenarnya
merupakan semacam angket juga tetapi cara pengisiannya dengan memberikan tanda
cocok itulah yang menyebabkan ia disebut demikian.
Instrumen
merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan
data. Dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan instrumen
pengumpulan data. Pemilihan satu jenis metode pengumpulan data kadang-kadang
dapat memerlukan lebih dari satu jenis instrumen. Sebaliknya satu jenis
instrumen dapat digunakan untuk berbagai macam metode.
Jika
daftar metode dan daftar instrumen tersebut dipasangkan, akan terlihat kaitan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.
Pasangan Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Dari
tabel tersebut dapat diketahui bahwa:
1. Inventors dapat digunakan sebagai
angket (tidak digunakan untuk mengetahui sesuatu yang sifatnya
"ketat" seperti tes, (misalnya angket minat) tetapil ada yang
berkedudukan seperti tes.
2. Daftar cocok (checklist) dapat
digunakan dalam berbagai metode, karena nama "daftar cocok" lebih
menunjuk pada cara mengerjakan dan wujud tampiIan instrumen dibandingkan dengan
jenis instrumen sendiri.
Mengenai jenis-jenis instrumen yang
disebutkan di atas, penulis yakin bahwa para pembaca telah mengenalnya. Dalam
buku-buku penelitian sudah banyak diuraikan. Meskipun demikian untuk memperoleh
penjelasan menyeluruh tentang metode dan instrumen pengumpul data ini, dalam
bagian berikut diberikan sekadar gambaran singkat tentang pengertian dan
contoh-contoh instrumen terutama dalam mengenai persamaan dan perbedaannya.
1. Angket
Angket, seperti telah dikemukakan
pengertiannya di atas, merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang
lain dengan maksud agar orang yang yang diberi tersebut bersedia memberikan
respons sesuai dengan permintaan pengguna. Orang yang diharapkan memberikan
respons ini disebut responden. Menurut cara memberikan respons, angket
dibedakan menjadi dua jenis yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.
a. Angket terbuka
adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikan rupa
sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan
keadaannya.
Angket terbuka digunakan apabila peneliti belum dapat
memperkirakan atau menduga kemungkinan altematif jawaban yang ada pada
responden.
Menggali informasi mengenai identitas responden biasanya
dilakukan dengan membuat pertanyaan terbuka. Keuntungan pertanyaan terbuka
terdapat pada dua belah pihak yakni pada responden dan pada peneliti:
(1). Keuntungan pada responden: mereka dapat mengisi
sesuai dengan keinginan atau keadaannya.
(2). Keuntungan pada peneliti: mereka akan memperoleh
data yang bervariasi, bukan hanya yang sudah disajikan karena sudah diasumsikan
demikian.
b. Angket tertutup
adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (x) pada kolom atau tempat
yang sesuai.
c. Angket campuran
yaitu gabungan antara angket terbuka dan tertutup.
Contoh pertanyaan angket campuran:
1) Pernahkah Anda memperoleh penataran yang menunjang
tugas Anda mengajarkan bidang studi yang sekarang Anda ajarkan? Jika pernah
berapa kali?
....a. Tidak pernah (langsung ke nomor 3)
....b. Pernah, yaitu ...kali (teruskan
nomor 2)
2) Penataran tentang apa saja yang Anda ikuti dan
berapa hari lamanya?
1. Materi pelajaran .....hari
2. Metode mengajar .....hari
3. Pemilihan dan penggunaan media .....hari
4. Penyusunan alat evaluasi .....hari
2. Daftar Cocok (Checklist)
Di dalam penjelasan mengenai angket
dikemukakan juga bahwa dalam mengisi angket tertutup responden diberi kemudahan
dalam memberikan jawabannya. Di lain tempat, yakni di dalam penjelasan umum
mengenai instrumen disebutkan bahwa daftar cocok adalah angket yang dalam
pengisiannya responden tinggal memberikan tanda cek (√). Dengan keterangan
tersebut tampaknya angket tertutup dapat dikategorikan sebagai checklist.
Namur demikian angket bukan khusus merupakan daftar. Daftar cocok bukanlah
angket. Daftar cocok mempunyai bentuk yang lebih sederhana karena dengan daftar
cocok peneliti bermaksud meringkas penyajian pertanyaan Berta mempermudali
responden dalam memberikan respondennya. Daftar cocok memuat beberapa
pertanyaan yang bentuk dan jawabannya seragam. Agar responden tidak diharapkan
pada beberapa pertanyaan mengenai berbagai hal tetapi dalam bentuk membaca,
maka disusunlah daftar cocok tersebut sebagai pengganti.
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam
hub ; 085277011414
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam
hub ; 085277011414
3. Skala (scale)
Skala menunjuk pada sebuah instrumen
pengumpul data yang bentuknya seperti daftar cocok tetapi alternatif yang
disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Di dalam Encyclophedia of
Educational Evaluation disebutkan: The term scale in
the measurement sense, comes from the Latin word scale, meaning
"ladder" or “flight of stairs". Hence,
anything with gradation can be thought of as "scaled".
Skala banyak digunakan untuk
mengukur aspek-aspek kepribadian atau aspek kejiwaan yang lain.
Selain skala, penelitian yang berhubungan dengdn aspek-aspek kejiwaan
memerlukan jenis instrumen-instrumen pengumpul data lain, baik yang berupa tes,
inventori untuk hal-hal umum (general inventories, misalnyaMinnesota
Multiphasic Personality Inventory - MMPI, dan inventori untuk
aspek-aspek khusus (Specific Inventories seperti: Rokeach
Dogmatism Scala, Fundamental Interpersonal Relations Orientation - Behavior -
FIRO - B, Study of Values, dan lain-lain). Untuk penelitian
pendidikan, walaupun dapat dikatakan tidak terlalu sering menggunakan
instrumen-instrumen seperti disebutkan, tetapi bagi penelitinya perlu juga
mengenal ragam alat pengumpul data aspek-aspek psikologi tersebut.
Problematika pendidikan seperti
kerancuan dalam mengikuti pelajaran, lambatnya siswa menyelesaikan studi serta
masalah-masalah yang berhubungan dengan proses belajar, menjadi topik yang
tetap aktual di kalangan pendidikan sekolah formal. Selain penelitian yang
tidak terlalu menyangkut aspek-aspek kejiwaan secara langsung, masih banyak
problem pendidikan yang terkait dengan aspek kejiwaan tersebut, misalnya
rendahnya prestasi disebabkan rendahnya harga diri siswa. Lemahnya semangat
belajar dikarenakan adanya lesu kreativitas dan seterusnya. Itulah sebabnya
dalam bagian ini akan disajikan pula beberapa contoh instrumen
untuk mengungkap aspek-aspek kejiwaan agar para peneliti pendidikan dapat
terperinci menggali penyebab timbulnya masalah pendidikan melalui aspek
kejiwaan siswa dan guru yang terlibat di dalam kegiatan pendidikan tersebut.
Namun demikian untuk dapat menggunakan alat-alat pengungkap gejala kejiwaan
seperti tes, inventori khusus dan lain-lain, diperlukan suatu kemampuan khusus.
Pada umumnya mahasiswa lulusan faktultas Psikologi dapat diminta untuk membantu
melaksanakan pengumpulan data yang diungkap melalui instrumen-instrumen
tersebut.
Skala seperti dicontohkan di atas
merupakan skala bentuk gradasi dari satu jenis kualitas. Dalam contoh di atas,
alternatifnya ada empat sehingga terdapat empat tingkatan kualitas kes eringan.
Skala yang berasal dari ide yang dikemukakan oleh Likert dan dikenal dengan
skala Likert ini biasanya menggunakan lima tingkatan. Tentu saja peneneliti
dapat membuat variabel dengan menyingkat menjadi tiga tingkatan:
Selalu
- Kadang-kadang - Tidak Pernah
dan dapat pula memperbesar rentangan
menjadi lima tingkatan:
Misalnya:
Sangat setuju
|
Setuju
|
Abstain
|
Tidak Setuju
|
Sangat Tidak Setuju
|
(SS)
|
(S)
|
(A)
|
(TS)
|
(STS)
|
Pemilihan alternatif diserahkan pada keinginan dan
kepentingan peneliti yang menciptaka instrumen tersebut. Ada Jenis lain yang
telah dikembangkan oleh Inkels, bukan menyajikan alternative jenjang kualitas
untuk sesuatu predikat, tetapi jenjang dari kualitas mini suatu perbuatan.
Bentuk skala model. indeks ini menyerupai tes objektif bentuk pilihan ganda,
tetapi alternatifnya menunjuk pada gradasi.
Langkah-Langkah Dalam Menyusun Instrumen
Secara umum penyusunan instrumen pengumpul data dilakukan
dengan penahapan sebagai berikut:
Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada
di dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika
penelitian.
1. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian
variabel.
2. Mencari indikator setiap sub atau bagian
variabel.
3. Menderetkan deskriptor dari setiap
indikator.
4. Merumuskan setiap deskriptor menjadi
butir-butir instrumen.
5. Melengkapi instrumen dengan (pedoman
atau instruksi) dan kata pengantar.
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam
hub ; 085277011414
Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam
hub ; 085277011414
Tidak ada komentar:
Posting Komentar